Berada di kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. CNG.online: - Namanya mungkin tidak tertera di peta, namun bukan berarti pulau ini tidak bisa jadi destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Pulau ini bernama Poya Lisa, berada di Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. Pulau terpencil nan eksotis ini sangat jauh dari hiruk-pikuk dan dapat menjadi sebuah tempat liburan dan relaksasi yang sempurna.
Seperti dilansir Indonesia Travel, pulau ini merupakan pulau pribadi yang dikelola seorang mantri kesehatan di Bomba bernama, Ismail. Ia mengelola pulau ini bersama sanak saudaranya sejak belasan tahun lalu.
Konon nama pulau ini dulunya hanyalah Pulau Poya - nama orang yang pertama kali menanam pohon kelapa di pulau ini dan sekaligus menjadikannya sebagai pemilik pulau.
Ismail kemudian membeli pulau ini dari keturunan Poya yang mewarisinya. Menurut Ismail, nama Lisa ditambahkan dari nama seorang perempuan berkebangsaan Jerman yang pernah datang sendirian dan menghabiskan waktunya selama sebulan di pulau ini.
Ia meminta Ismail mengabadikan namanya di pulau ini, maka jadilah surga kecil di tempat terpencil ini bernama panjang Poya Lisa.
Sebelum menginjakkan kaki di pulau ini, kemungkinan besar Anda akan jatuh cinta pada segala daya tariknya.
Makanan khas laut yang disajikan oleh pengelola cottage pun sudah menjadi buah bibir di kalangan wisatawan karena rasanya sungguh memanjakan lidah. Saat di sini, Anda harus mencoba kegiatan berkeliling dengan perahu sekaligus melihat keindahan taman bawah laut yang memesona.
Dan hal yang berkesan di tempat ini saat berlayar menggunakan perahu, pihak pengelola penginapan akan membekali Anda dengan makan siang yang memang menjadi satu paket dengan biaya penginapan. Setelah lelah mengarungi keindahan biru laut yang bening, Anda dapat bersantai di tepian pantai sambil menikmati Matahari tenggelam.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Danau Indah Tersembunyi di Tengah Padang Pasir. Siapapun yang melihatnya akan terkesima.
CNG.online: - Mendengar nama padang pasir, yang tersirat dalam benak adalah tempat yang gersang tanpa air. Namun, tak demikian dengan padang pasir yang terletak di Libya.
Anda pasti tak akan menyangka, jika melihat ada danau indah di tengah gurun pasir. Ya, Danau yang terkenal dengan nama Danau Ubari ini, terletak di wilayah Fezzan sebelah barat daya Libya.
Danau tersebut terletak di daerah luas dengan banyaknya bukit-bukit pasir yang tinggi. Sekitar 200 ribu tahun yang lalu, wilayah ini sebenarnya wilayah yang basah dan subur dengan memiliki banyak curah hujan dan sungai yang mengalir. Namun pada akhirnya, sungai-sungai ini membentuk danau yang luas, membentuk cekungan Fezzan sehingga disebut dengan nama Danau Megafezzan.
Menurut Amusing Planet, selama periode lembab, danau Megafezzan ini mencapai ukuran maksimum 120.000 kilometer persegi. Tapi, perubahan iklim menyebabkan wilayah bagian dari Sahara ini secara bertahap mengering antara 3.000-5.000 tahun yang lalu.
Jejak danau yang besar ini masih ada sampai sekarang dalam bentuk danau mikro yang tersebar di antara bukit-bukit pasir yang menjulang tinggi sehingga nampak seperti 'tambalan' basah di padang pasir. Saat ini, ada sekitar 20 danau di Ubari, yang merupakan oasis dengan ditumbuhi pohon palem yang indah nampak muncul seperti anomali dalam lingkungan padang pasir yang keras.
Di antara puluhan danau yang ada di Ubari, Danau Gaberoun dan Al-maa adalah yang diyakini paling indah. Berada di dekat desa tua yang ditinggalkan penduduknya, Danau Gaberoun adalah danau paling populer yang banyak dikunjungi.
Di sana juga terdapat fasilitas penginapan sederhana seperti kamp, dan toko souvenir. Ada juga dua danau yang tak kalah indah yaitu Umm al-H'isan, juga disebut sebagai Oum El Hassan, terletak di utara danau Gaberoun, dan satu lagi di Tarhouna, sekitar 11 kilometer dari Umm al-H'isan.
Danau Ubari memiliki air yang sangat asin. Ini, disebabkan karena danau ini terus menerus menguap sebagai akibat tak ada aliran sungai yang mengisi danau ini. Hal ini telah menyebabkan mineral yang larut di perairan danau menjadi terkonsentrasi. Beberapa danau ini hampir lima kali lebih asin daripada air laut.
Pulau ini bernama Poya Lisa, berada di Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. Pulau terpencil nan eksotis ini sangat jauh dari hiruk-pikuk dan dapat menjadi sebuah tempat liburan dan relaksasi yang sempurna.
Seperti dilansir Indonesia Travel, pulau ini merupakan pulau pribadi yang dikelola seorang mantri kesehatan di Bomba bernama, Ismail. Ia mengelola pulau ini bersama sanak saudaranya sejak belasan tahun lalu.
Konon nama pulau ini dulunya hanyalah Pulau Poya - nama orang yang pertama kali menanam pohon kelapa di pulau ini dan sekaligus menjadikannya sebagai pemilik pulau.
Ismail kemudian membeli pulau ini dari keturunan Poya yang mewarisinya. Menurut Ismail, nama Lisa ditambahkan dari nama seorang perempuan berkebangsaan Jerman yang pernah datang sendirian dan menghabiskan waktunya selama sebulan di pulau ini.
Ia meminta Ismail mengabadikan namanya di pulau ini, maka jadilah surga kecil di tempat terpencil ini bernama panjang Poya Lisa.
Sebelum menginjakkan kaki di pulau ini, kemungkinan besar Anda akan jatuh cinta pada segala daya tariknya.
Makanan khas laut yang disajikan oleh pengelola cottage pun sudah menjadi buah bibir di kalangan wisatawan karena rasanya sungguh memanjakan lidah. Saat di sini, Anda harus mencoba kegiatan berkeliling dengan perahu sekaligus melihat keindahan taman bawah laut yang memesona.
Dan hal yang berkesan di tempat ini saat berlayar menggunakan perahu, pihak pengelola penginapan akan membekali Anda dengan makan siang yang memang menjadi satu paket dengan biaya penginapan. Setelah lelah mengarungi keindahan biru laut yang bening, Anda dapat bersantai di tepian pantai sambil menikmati Matahari tenggelam.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Danau Indah Tersembunyi di Tengah Padang Pasir. Siapapun yang melihatnya akan terkesima.
CNG.online: - Mendengar nama padang pasir, yang tersirat dalam benak adalah tempat yang gersang tanpa air. Namun, tak demikian dengan padang pasir yang terletak di Libya.
Anda pasti tak akan menyangka, jika melihat ada danau indah di tengah gurun pasir. Ya, Danau yang terkenal dengan nama Danau Ubari ini, terletak di wilayah Fezzan sebelah barat daya Libya.
Danau tersebut terletak di daerah luas dengan banyaknya bukit-bukit pasir yang tinggi. Sekitar 200 ribu tahun yang lalu, wilayah ini sebenarnya wilayah yang basah dan subur dengan memiliki banyak curah hujan dan sungai yang mengalir. Namun pada akhirnya, sungai-sungai ini membentuk danau yang luas, membentuk cekungan Fezzan sehingga disebut dengan nama Danau Megafezzan.
Menurut Amusing Planet, selama periode lembab, danau Megafezzan ini mencapai ukuran maksimum 120.000 kilometer persegi. Tapi, perubahan iklim menyebabkan wilayah bagian dari Sahara ini secara bertahap mengering antara 3.000-5.000 tahun yang lalu.
Jejak danau yang besar ini masih ada sampai sekarang dalam bentuk danau mikro yang tersebar di antara bukit-bukit pasir yang menjulang tinggi sehingga nampak seperti 'tambalan' basah di padang pasir. Saat ini, ada sekitar 20 danau di Ubari, yang merupakan oasis dengan ditumbuhi pohon palem yang indah nampak muncul seperti anomali dalam lingkungan padang pasir yang keras.
Di antara puluhan danau yang ada di Ubari, Danau Gaberoun dan Al-maa adalah yang diyakini paling indah. Berada di dekat desa tua yang ditinggalkan penduduknya, Danau Gaberoun adalah danau paling populer yang banyak dikunjungi.
Di sana juga terdapat fasilitas penginapan sederhana seperti kamp, dan toko souvenir. Ada juga dua danau yang tak kalah indah yaitu Umm al-H'isan, juga disebut sebagai Oum El Hassan, terletak di utara danau Gaberoun, dan satu lagi di Tarhouna, sekitar 11 kilometer dari Umm al-H'isan.
Danau Ubari memiliki air yang sangat asin. Ini, disebabkan karena danau ini terus menerus menguap sebagai akibat tak ada aliran sungai yang mengisi danau ini. Hal ini telah menyebabkan mineral yang larut di perairan danau menjadi terkonsentrasi. Beberapa danau ini hampir lima kali lebih asin daripada air laut.
No comments:
Post a Comment